4 Tips Mudah Daftar Haji bagi Pasangan Muda

4 Tips Mudah Daftar Haji bagi Pasangan Muda, Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu, baik secara fisik maupun finansial. Namun, di tengah kesibukan kehidupan modern, pasangan muda sering kali merasa bahwa naik haji adalah sesuatu yang sulit diraih dalam waktu dekat. Padahal, jika direncanakan dengan matang dan sejak dini, pendaftaran haji bisa menjadi sesuatu yang mudah dan terjangkau. Apalagi dengan sistem pendaftaran haji reguler yang ada di Indonesia, kini umat Muslim bisa mendapatkan nomor antrean dan mulai menabung secara bertahap. Artikel ini akan membahas tips-tips mudah yang bisa diikuti oleh pasangan muda agar bisa segera terdaftar sebagai calon jemaah haji, termasuk informasi penting seputar persyaratan, strategi keuangan, dan tips administratif yang sering kali luput dari perhatian.

4 Tips Mudah Daftar Haji bagi Pasangan Muda

Kementerian Agama Republik Indonesia mencatat bahwa waktu tunggu haji di beberapa daerah bisa mencapai 20 hingga 40 tahun. Oleh karena itu, semakin cepat pasangan muda mendaftar, semakin besar peluang mereka untuk berangkat lebih awal. Dengan semangat spiritual dan niat yang kuat, serta pengetahuan administratif yang tepat, haji bukanlah mimpi yang terlalu jauh bagi pasangan muda. Mari kita simak langkah-langkah mudah yang bisa dilakukan sejak sekarang agar perjalanan ibadah ke Tanah Suci bisa diraih lebih cepat dan efisien.

1. Memahami Sistem Pendaftaran Haji di Indonesia

Langkah pertama yang wajib dipahami oleh pasangan muda adalah bagaimana sistem pendaftaran haji reguler di Indonesia bekerja. Pendaftaran haji saat ini dikelola oleh Kementerian Agama melalui sistem komputerisasi yang dikenal sebagai SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu). Sistem ini memungkinkan siapa pun yang telah menyetorkan setoran awal haji sebesar Rp25 juta ke bank penerima setoran (BPS BPIH), untuk mendapatkan porsi dan nomor antrean keberangkatan haji.

Pendaftaran haji dapat dilakukan di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten/Kota sesuai domisili dengan membawa dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga, dan Akta Nikah. Pasangan muda perlu memahami bahwa setelah mendapatkan nomor porsi, mereka akan masuk dalam antrean sesuai kuota haji nasional dan daerah. Oleh karena itu, semakin cepat mendaftar, semakin baik.

Sangat disarankan agar pasangan muda mengecek estimasi keberangkatan melalui situs resmi haji.kemenag.go.id. Situs ini menyediakan fitur cek estimasi keberangkatan berdasarkan nomor porsi. Selain itu, informasi penting lainnya seperti jadwal pelunasan, manasik haji, dan regulasi terbaru juga bisa diakses dengan mudah. Jangan ragu pula untuk berkonsultasi dengan petugas KUA atau Kemenag setempat agar tidak salah langkah.

Dengan memahami prosedur administratif sejak awal, pasangan muda bisa menghindari kebingungan dan kesalahan yang bisa memperlambat proses pendaftaran. Hal ini penting agar mereka bisa fokus pada persiapan spiritual dan keuangan untuk ibadah haji.

2. Merencanakan Keuangan Sejak Dini

Salah satu tantangan utama bagi pasangan muda dalam mendaftar haji adalah kesiapan keuangan. Meskipun setoran awal untuk mendapatkan porsi haji reguler “hanya” sebesar Rp25 juta, namun banyak pasangan muda yang merasa berat untuk menyisihkannya sekaligus. Oleh karena itu, perencanaan keuangan sejak dini menjadi kunci keberhasilan.

Langkah pertama adalah membuat rencana anggaran bulanan dan menyisihkan dana khusus untuk tabungan haji. Misalnya, jika pasangan bisa menabung Rp1 juta per bulan, maka dalam waktu sekitar dua tahun sudah cukup untuk membayar setoran awal. Gunakan produk tabungan haji dari bank syariah yang telah bekerja sama dengan Kementerian Agama agar dana dapat langsung digunakan sebagai setoran ketika sudah cukup.

Beberapa bank juga menawarkan program tabungan haji otomatis, di mana dana secara rutin akan ditransfer dari rekening utama ke rekening tabungan haji. Ini sangat membantu agar pasangan tidak lupa menyisihkan dana setiap bulan. Selain itu, investasi syariah jangka pendek seperti reksa dana pasar uang syariah bisa dijadikan alternatif untuk mempercepat akumulasi dana.

Tidak kalah penting, hindari pemborosan dalam pengeluaran sehari-hari. Gaya hidup minimalis, pengelolaan utang yang bijak, serta komunikasi yang sehat antar pasangan bisa mendukung keberhasilan rencana keuangan ini. Dengan niat yang kuat dan komitmen bersama, pasangan muda bisa mengejar keberangkatan haji tanpa harus merasa terbebani secara finansial.

3. Memanfaatkan Program Haji Khusus dan ONH Plus

Selain haji reguler, pasangan muda juga bisa mempertimbangkan alternatif lain yaitu haji khusus atau yang sering disebut sebagai ONH Plus (Ongkos Naik Haji Plus). Program ini biasanya ditangani oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan memiliki masa tunggu lebih pendek, berkisar antara 5 hingga 7 tahun tergantung kuota dan ketersediaan.

Namun, biaya ONH Plus tentu jauh lebih mahal, yaitu sekitar Rp150 juta hingga Rp300 juta per orang. Meskipun demikian, jika pasangan muda memiliki penghasilan tinggi dan kemampuan finansial yang cukup, program ini bisa menjadi opsi untuk mempercepat keberangkatan ke Tanah Suci.

Hal penting yang perlu diperhatikan adalah memilih PIHK yang resmi dan terdaftar di Kementerian Agama. Jangan tergiur oleh agen perjalanan yang menawarkan harga murah tanpa kejelasan izin. Pastikan juga untuk mengecek track record PIHK melalui situs kemenag.go.id.

Untuk mempersiapkan biaya ONH Plus, pasangan muda bisa mulai berinvestasi secara jangka panjang, misalnya melalui properti, emas, atau instrumen investasi syariah lainnya. Konsultasi keuangan dengan perencana keuangan syariah juga bisa membantu menyusun strategi investasi yang tepat sesuai dengan tujuan haji.

Meskipun program ONH Plus tidak untuk semua orang, tetapi keberadaannya memberi alternatif bagi mereka yang ingin berangkat lebih cepat dan mampu secara finansial. Yang terpenting, apapun jenis program yang dipilih, niat ikhlas karena Allah harus menjadi landasan utama.

4. Membangun Niat dan Konsistensi dalam Persiapan Ibadah

Pendaftaran haji bukan hanya persoalan administratif dan finansial, tetapi juga spiritual. Oleh karena itu, pasangan muda perlu membangun niat yang kuat serta menjaga semangat spiritual sepanjang proses menunggu keberangkatan. Mengingat masa tunggu yang bisa mencapai puluhan tahun, penting bagi pasangan untuk konsisten mempersiapkan diri secara ruhani.

Salah satu caranya adalah dengan mengikuti manasik haji sejak dini, baik yang diadakan oleh Kemenag maupun lembaga keagamaan lainnya. Manasik ini tidak hanya menjelaskan tata cara pelaksanaan haji, tetapi juga memberi bekal pemahaman mendalam tentang makna spiritual dari ibadah haji.

Selain itu, memperdalam ilmu agama bersama pasangan bisa menjadi rutinitas yang mempererat hubungan sekaligus meningkatkan kualitas ibadah. Mengikuti pengajian, membaca buku-buku seputar haji, dan memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa, sedekah, serta zikir, adalah bagian dari persiapan ruhani yang penting.

Pasangan juga sebaiknya menyusun target ibadah bersama selama masa menunggu, seperti rutin membaca Al-Qur’an, memperbanyak amal jariah, dan meningkatkan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, ibadah haji bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga transformasi jiwa menuju pribadi Muslim yang lebih taat dan bertakwa.

Penutup

Mendaftar haji di usia muda adalah keputusan cerdas yang menunjukkan kedewasaan spiritual sekaligus kesiapan hidup dalam berumah tangga. Dengan memahami sistem pendaftaran, merencanakan keuangan, mempertimbangkan berbagai jalur keberangkatan, serta membangun persiapan spiritual bersama, pasangan muda bisa lebih mudah mencapai impian menunaikan ibadah ke Tanah Suci.

Penting untuk selalu mengikuti informasi resmi dari Kementerian Agama agar tidak terjebak pada praktik penipuan atau kesalahan administrasi. Selain itu, jangan pernah merasa bahwa ibadah haji adalah sesuatu yang terlalu berat. Dengan perencanaan yang tepat dan niat yang tulus, pasangan muda bisa mewujudkan rukun Islam kelima ini dalam waktu yang lebih cepat.

Mulailah hari ini dengan membuka tabungan haji, berdiskusi dengan pasangan, dan berkonsultasi ke Kemenag terdekat. Karena semakin awal Anda memulai, semakin dekat pula langkah menuju Tanah Suci.

Sumber Referensi:

  1. Kementerian Agama Republik Indonesia – https://haji.kemenag.go.id

  2. Buku “Panduan Lengkap Haji & Umrah” oleh KH. Ahmad Rofi’i

  3. Bank Syariah Indonesia – Produk Tabungan Haji

  4. Fatwa MUI tentang Investasi Syariah

fiqih.ID

Fiqih.id adalah website yang menyajikan berbagai informasi seputar fiqih Islam, mencakup hukum-hukum dalam ibadah, muamalah, serta kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment